Kamis, 23 Juni 2011

Episode 16 - 36 (Tamat) - Sinetron Cinta Melody mula menemui penonton pada 5 Mei 2011 di Astro Ria setiap Isnin - Jumaat jam 6.30 petang



Pemain


Cast
Chelsea Olivia , Randy Pangalila , Poppy Bunga , Rheana Dea , Afifa Shahira , Feby Febiola , Febby Lawrence , Amara , Zidni Adam , Marini Burhan , Krisna Murti Wibowo , Ferry Salim , Derry Drajat , Niniek Arum


Synopsis

Melody is a beautiful and intelligent girl. She works as a supervisor at an instant noodle company. Melody lives with her grandmother (Fatima), her mother (Nissa), her aunt (Hanny) and her two cousins (Agung and Jelita). Hanny and Nissa are Fatima's daughter in laws who live together after their husbands, Fajri and Fajar, passed away during an accident. At the accident, only Fajri's body was found. Nissa insists that her husband, Fajar, is still alive. She is against Fatima wanting to hold a funeral for him as there is no body. Meanwhile, Hanny hates Nissa because she feels her husband died due to Fajar's negligence whilst driving the car. Hanny considers Nissa to be the widow of a murderer.

One day, Melody accidentally bumps into Elang. They get into a fight. He happens to be the son of the owner of the company where Melody works. Elang has been educated by his parents, Anggika and Bharata, to be able to run the company but he has to start from the lower level and work his way to the top. Bharata places Elang as Melody's assistant. The two of them are surprised when they find out that they have to work together. Arguments and debates become part of their everyday life at work.

When Melody accidentally meets Bharata, she is stunned because of the resemblance to Fajar, her father, but she quickly dismisses this thought. Bharata is actually Fajar. He suffered from amnesia after being helped by Anggika from the accident many years ago. This secret which has been kept hidden, suddenly gets disturbed when Bharata asks about his past. Anggika is worried especially when she is investigated after Bharata meets Melody. Anggika tries to find out more about Melody and her family. She is shocked to find out that Melody is her husband's daughter and then she tries to put a distance between them. Even when Elang and Melody get close, Anggika fixes him up with Ajeng. Ajeng does really love Elang and hates Melody. She is happy with Anggika's decision. Elang is not.

Anggika threatens Elang to stay away from Melody or else melody will suffer. Elang is worried and slowly distances himself from her. Elang doesn't get close to Ajeng either. He accidentally meets Jelita, Melody's cousin. Jelita falls in love with Elang and looks for opportunities to be with him.

So what happens next? Will Melody and Elang live happily in love? Will Melody find out that Bharata is her father?

Sinopsis

Melody adalah gadis yang cantik dan cerdas. Dia bekerja sebagai supervisor di sebuah perusahaan mie instant/makanan ringan. Melody tinggal bersama nenek (Fatima), ibu (Nissa), tante (Hanny), dan dua sepupu (Agung dan Jelita). Hanny dan Nissa adalah dua menantu Fatima yang tinggal bersama, setelah anak-anak Fatima (Fajri dan Fajar) meninggal secara bersamaan karena kecelakaan. Saat kecelakaan itu, hanya mayat Fajri yang ditemukan sementara mayat Fajar tidak. Hal ini menyebabkan Nissa bersikeras kalau suaminya masih hidup. Nissa selalu marah kalau Fatima ingin membuatkan makam untuk Fajar. Nissa marah dengan dalih bahwa tidak masuk akal membuat makam tanpa ada jasad. Sementara itu Hanny sangat membenci Nissa karena ia merasa bahwa suaminya meninggal karena kelalaian Fajar membawa mobil. Hanny menganggap Nissa adalah janda pembunuh.

Suatu hari, Melody bertemu dengan Elang dan tidak sengaja menabraknya. Terjadilah pertengkaran diantara mereka. Elang sebenarnya anak pemilik perusahaan tempat Melody bekerja. Elang dididik orang tuanya (Anggika dan Bharata) untuk bisa mengatur perusahaan mereka, tetapi harus dari level bawah dulu. Dan Bharata menempatkan Elang sebagai asisten Melody. Betapa terkejutnya mereka berdua ketika menyadari mereka harus bekerja bersama. Pertengkaran dan perdebatan pun akhirnya selalu mewarnai pekerjaan mereka.

Saat tak sengaja bertemu dengan Bharata, Melody terpana karena wajah Bharata mirip sekali dengan Fajar, ayahnya, tapi Melody berusaha menepis semua itu. Padahal Bharata sebenarnya adalah Fajar, yang mengalami amnesia setelah ditolong Anggika dari kecelakaan bertahun-tahun yang lalu. Rahasia yang disimpan ini terusik saat tiba-tiba Bharata mempersoalkan tentang masa lalunya. Anggika cemas, apalagi saat dia selidiki, semua ucapan Bharata keluar setelah dia kenal dengan Melody. Anggika mencari tahu tentang Melody dan keluarganya. Anggika syok karena Melody adalah anak suaminya. Ia berusaha keras menjauhkan Bharata dari Melody. Bahkan saat Elang makin dekat dengan Melody, Anggika makin keras dan menjodohkan Elang dengan Ajeng. Ajeng yang memang mencintai Elang dan membenci Melody senang atas keputusan Anggika, tapi tidak dengan Elang.

Ancaman demi ancaman keluar dari Anggika agar Elang menjauhi Melody karena kalau tidak, Melody akan sengsara. Elang khawatir sehingga dia pun perlahan menjauhi Melody tapi tidak juga mendekati Ajeng. Elang malah tidak sengaja bertemu dengan Jelita, sepupu Melody. Jelita sendiri jadi menyukai Elang dan ia sering mencari kesempatan untuk jalan berdua.

Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah cinta Melody pada Elang akan berakhir bahagia? Akankah Melody tahu kalau Bharata adalah ayah kandungnya?


Pembukaan sinetron Cinta Melody

Tema Pembukaan Cinta Melody (OST sinetron Cinta Melody) - Aishiteru

Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku
Saat ku harus bersabar dan trus bersabar
Menantikan kehadiran dirimu
Entah sampai kapan aku harus menunggu

Sesuatu yang sangat sulit tuk ku jalani
Hidup dalam kesendirian sepi tanpamu
Kadang ku berpikir cari penggantimu
Saat kau jauh di sana

Gelisah sesaat saja tiada kabarmu ku curiga
Entah penantianku takkan sia-sia
Dan berikan satu jawaban pasti
Entah sampai kapan aku harus bertahan

Saat kau jauh di sana rasa cemburu
Merasuk ke dalam pikiran ku melayang
Tak tentu arah tentang dirimu
Apa kah sama yang kau rasakan

Walau raga kita terpisah jauh
Namun hati kita selalu dekat
Bila kau rindu pejamkan matamu
Dan rasakan a a a aku

Kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh
Terhapus ruang dan waktu
Percayakan kesetiaan ini
Pada ketulusan a a ai aishiteru

Chorus:
Satu sendiri pikiran melayang terbang
Perasaan resah gelisah
Jalani kenyataan hidup tanpa gairah
Ku mohon kau kembali

Music....

Kimita tuokukitemo
Kiminoi shuaguaratala
Shiniteruyo shiniteruyo

Walau raga kita terpisah jauh
Namun hati kita selalu dekat
Bila kau rindu pejamkan matamu
Dan rasakan a a a aku

Kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh
Terhapus ruang dan waktu
Percayakan kesetiaan ini
Pada ketulusan a a ai aishiteru

Wo.. wo... wo..
a a ai aishiteru

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 16 pada 25 Mei 2011


Episode 16 mula menceritakan bahawa Melody tidak mempercayai apa yang baru dia dengar.

Melody: Tak mungkin, tak mungkin semua ini terjadi.



Tanpa berfikir panjang, Anggika memberi satu tamparan yang begitu kuat ke muka Melody dan dia menyalahkan Melody sambil menghinanya menuduh Melody adalah penyebab atas kemalangan yang telah berlaku pada Elang.

Bharata kelihatan terkejut dengan sikap isterinya terhadap Melody. Sementara itu pula Ajeng tersenyum puas dan kelihatan lega melihat Anggika memarahi Melody.

Melody terkejut menatap wajah Anggika sambil memegang pipinya.

Anggika: Ini semua sebab awak. Kalau Elang tak merancang untuk menikahi awak hari ini Elang tak akan kemalangan. Awak dah mengambil nyawa anak saya. Dasar perempuan pembawa malang. Perempuan pembawa malang!!

Anggika menampar Melody buat kali keduanya dan apabila dia ingin terus menamparnya lagi, Bharata menghalang Anggika. Ajeng meninggalkan tempat itu dengan hati yang puas. Melody jatuh pengsan.






Pencarian Elang diteruskan tetapi Elang masih tidak dijumpai. Hujan turun dengan lebat. Sewaktu Melody pengsan dia seperti ternampak Elang bercakap dengannya untuk seketika memberitahu Melody dia tidak suka air mata dan dia tidak mahu melihat wajah Melody yang cantik ditutupi air mata.




Melody: Kalau kau tak suka lihat air mata aku, kau jangan buat aku nangis.
Elang: Maafkan aku, Mel. Aku dah kecewakan kau.
Kemudian tangan Elang terlepas dari tangan Melody dan Elang hilang dari pandangan.


Melody pergi ke lokasi kemalangan itu dan Anggika menolak Melody dan tanya apa yang dia buat di situ.
Anggika: Awak masih belum puas dengar berita Elang dah meninggal? Apa awak nak pastikan yang Elang dah meninggal?
Melody: Demi Tuhan. Saya tak begitu. Saya ke sini cuma nak...
Anggika menolak Melody sekali lagi dan dia menyuruh Melody pergi dari situ.
Anggika: Diam awak.. Saya tak nak tengok muka awak dan saya tak nak dengar suara awak lagi. Pergi dari sini.

Anggika suruh Melody pergi dari situ kerana dia tidak mahu melihat dan mendengar suara Melody lagi. Anggika terus menuduh Melody adalah pembunuh anaknya. Bharata minta Anggika berhenti mengutuk Melody kerana semua itu tidak akan dapat mengembalikan Elang.

Anggika: Awak boleh cakap begitu sebab awak tak tahu apa yang saya rasa.
Bharata: Saya faham perasaan awak.
Anggika: Tidak... Awak tak akan pernah faham. Kerana... awak bukan ayah kandung Elang.
Bharata: Apa maksud awak?
Anggika memberitahu Bharata bahawa Elang bukannya anak kandung Bharata. Bharata terkejut mendengar apa yang Anggika baru katakan dan dia terus mengejar Anggika.



Hanny dan Jelita baru pulang pura-pura mengambil berat tentang Melody dan meminta maaf kerana kata Hanny dia tidak tahu yang mama Melody telah meninggal.
Jelita: Ya Melody, aku dan mama terus batalkan perjalanan kami selepas dapat khabar ini. Kau sabar, ya. Melody, Elang mana? Dengar cerita kau dah nikah dengan dia. Kenapa dia tak ada di sini?
Melody: Dia meninggal dalam kemalangan.

Hanny: Apa? Kasihannya kamu baru nikah kan? Aku juga tidak menyangka Elang akan meninggalkan aku secepat ini dan kejadian ini juga terjadi sebelum kami sempat menikah.
Hanny menolak Melody dan mereka berhenti dari lakonan pura-pura mereka:
Jelita: Kenapa tak cakap dari tadi? Penat aku keluarkan air mata.
Hanny: Aduh. tante fikir kau dah jadi janda kaya. Ternyata masih begini saja. Memang ya, tak bertuah ada anak saudara macam kau. Cuma bawa malang. Dalam masa seminggu kau buat ibu kamu mati. Calon suami kamu mati. Nenek kamu gila. Memang kamu tak ada gunanya sama sekali.


Eh, kau lihat ya, rumah ini semuanya kotor. Kau bersihkan dan kemaskan semuanya. Kau ingat ya, jangan langgar perintah saya kerana mulai sekarang tiada yang akan membela kau lagi. Buat cepat!

Di kediaman Bharata:


Anggika: Mama rayu pada awak jangan pergi dari sini. Jangan tinggalkan saya. Dalam sehari saya dah kehilangan semuanya. Saya tak sanggup kalau kehilangan awak juga.
Bharata: Bagi awak, cuma masalah menang atau kalah. Itu saja yang bermakna bagi awak. Selama ini awak tak mencintai saya dengan tulus. Awak cuma memiliki saya, manfaatkan keadaan saya yang hilang ingatan ini. Bahkan kita tak menikah secara resmi. Saya bukan suami awak yang sah. Jadi tak ada apa-apa yang mengikat saya dengan kehidupan saya yang penuh sandiwara yang selama ini saya jalani.
Anggika: Saya ingatkan awak jangan pergi dari sini.


Bharata: Awak tak boleh menghalang saya.
Anggika: Kalau awak berani melangkah kaki keluar dari rumah ini, awak tak akan pernah tahu siapa keluarga awak yang sebenarnya. Jadi selama ini awak tahu siapa mereka? Awak langsung tak mahu beritahu saya? Apa awak fikir awak boleh ikat saya dengan informasi yang awak pegang itu? Awak benar-benar buat saya muak!

Bharata mengambil keputusan untuk meninggalkan Anggika. Anggika mengancam pada Bharata dia tidak akan memberitahu siapa sebenarnya keluarganya sekiranya dia melangkah keluar dari rumah itu. Akhirnya Bharata tetap keluar dari rumah itu dan meninggalkan Anggika


Anggika: Awak ni siapa? Apa halnya awak ke sini?
Hanny: Saya mak cik Melody.
Anggika: Apa? Rupanya awak mak cik Melody. Dengar ya, saya tak nak awak memijakkan kaki di rumah ini. Pergi kamu dari sini.
Hanny: Sebenarnya saya tak mahu perkenalkan diri saya sebagai mak cik Melody kerana terus terang saya tak suka Melody menikah dengan Elang, anak awak. Walaupun saya ni mak cik Melody, saya telah muak dengan kelakuan dia. Saya ke sini keana sesuatu yang ada kaitannya dengan Melody. Tapi sesuatu yang sangat berbeza.
Anggika: Sepatutnya saya dah sedar dari tadi. Rupanya awak pemanggil misteri yang selama ini menghubungi saya. Awak perempuan tak sedar diri yang nak memeras saya. Ya, kan?
Hanny: Apa kata awak? Perempuan tak sedar diri? Awak tengoklah diri awak sendiri. Awak dah merebut suami perempuan lain dan menipu dia untuk berada di samping awak. Sekarang siapa yang tak sedar diri? Saya atau awak? Mungkin sekarang masanya untuk Bharata tahu semuanya. Atau boleh saya panggil dia "Fajar".

Melody dianggap sebagai seorang pembantu di rumah.





Melody gembira melihat kepulangan neneknya. Melody menuju ke arah neneknya ingin memeluknya tetapi ditolak oleh neneknya dan neneknya:

Fatima: Hari nak hujan. Saya nak angkat kain. Kalau baju Fajar dan Fajri basah esok mereka tak ada baju pakai pergi kerja. Melody ingin pergi menemani neneknya tetapi dilarang oleh Hanny. Hanny: Kau nak ke mana? Melody: Aku nak cakap dengan nenek, tante. Hanny: Buat apa? Nenek kau tu sekarang dah gila. Jadi tak ada gunanya awak bercakap dengan dia. Lebih baik kau siapkan makanan untuk kami. Kau dan nenek kau sama-sama susah.

Sewaktu Melody menyiapkan makanan untuk Hanny dan Jelita di dapur, dia terasa pening dan rasa mual dan muntah-muntah. Jelita memberitahu mamanya tentang Melody.
Hanny: Apa lagi ni? Mesti ada sesuatu yang budak itu buat.
Jelita: Aduh mama, saya dah lapar sangat ni tapi Melody buat makanan saya hangus.
Hanny: Mana dia?
Jelita: Tak tahu. Tadi dia ke depan. Tak tahu dia buat apa.
Hanny: Itu kan suara budak biadap tu muntah. Kenapa dia muntah? Tentu Melody mengandung.


Perbualan Jelita dan Hanny didengar oleh Melody dan dia sedar bahawa dia telah mengandungkan anak Elang.

Hanny: Kau tu dahlah menyusahkan. Mengandung pula.
Jelita: Kenapa kau muntah di luar? Kalau sampai jiran tetangga tahu kita juga yang malu.
Hanny: Kau dengar ya, daripada kau buat malu lebih baik sekarang kau pergi dari rumah ini. Bawa nenek kau yang gila itu.
Melody: Tante, saya dan nenek tak akan pergi dari sini. Tante dan Jelita sepatutnya tahu yang ini rumah saya dan nenek juga. Saya tak akan biarkan sesiapa halau saya dari sini. Sekarang saya mengandungkan anak Elang. Saya nak melahirkan dan membesarkan anak ni di rumah saya. Kalau tante tak suka tante boleh keluar dari sini.

Hanny cuba menghalau Melody dari rumah itu dengan alasan mereka akan mendapat malu sekiranya berita Melody mengandung diketahui oleh jiran tetangga. Tetapi sebaliknya Melody minta tantenya saja yang keluar dari rumah itu sekiranya dia tidak suka.

Hanny dan Jelita memikirkan cara agar anak dalam kandungan Melody disingkirkan. Jelita pura-pura mengambil berat tentang anak yang dikandung Melody dan memberi Melody segelas susu dan dia minta Melody minum. Melody berasa lapar dan terus minum susu itu. Hanny dan Jelita lega melihat Melody menghabiskan susu itu. Fatima terdengar rancangan Hanny dan Jelita yang ingin gugurkan kandungan Melody.

Hanny: Jamu yang mama campurkan ke dalam susu itu akan buat Melody kehilangan anaknya. Jelita: Mama memang bijak ya.

Perut Melody terasa sakit dan dia mendapati ada darah. Melody amat risaukan kandungannya. Nenek Melody masuk ke bilik Melody dan beritahu Melody:
Fatima: Hanny dan Jelita cuba nak gugurkan kandungan kau. Tapi kau jangan risau. Anak kau akan selamat. Kalau ada jamu yang boleh menggugurkan ada juga jamu yang menguatkan. Kau minum, ya. Cepat minum agar bayi kau selamat.


Melody: Tapi dari mana nenek dapat jamu ini?
Fatima: Nenek tidak sengaja dengar rancangan jahat mereka. Jadi nenek ke rumah jiran dan buat jamu ini.

Selepas itu Melody minum jamu yang dibuat oleh neneknya. Kandungan Melody terselamat dan rancangan Hanny dan Jelita gagal.


Melody: Terima kasih banyak nek, tadi nenek dah selamatkan bayi saya. Nenek juga telah menjaga saya di sini. Saya tak tak tahulah kalau nenek tak ada di sini, saya tak tahu saya harus apa.
Fatima: Kau kan cucu nenek. Nenek sayang kau. Memang patutu nenek buat semua ini.
Melody: Sekarang bayi saya dapat diselamatkan. Tapi nanti macam mana? Kerana selama ada Tante Hanny dan Jelita di sini bayi saya akan selalu terancam, nek.
Fatima: Kerana itu, kau harus pergi dari sini. Kau harus pergi menemui mama Elang.
Melody: Tak mungkin nek, saya tak mungkin bertemu dengan dia kerana...
Fatima: Nenek tahu dia benci pada kau. Sejak dari awak dia tak setuju hubungan kau dan Elang. Tapi kau mengandungkan anak Elang dan darah Anggika mengalir dalam di dalam tubuh janin kau. Ikatan itu lebih kuat daripada apa-apa pun...
Melody mendengar kata-kata neneknya dan terus berlinangan air mata. Menurut nenek Melody ada kemungkinan yang Anggika tidak mahu menjaga Melody tetapi nenek yakin dia mahu dia akan jaga bayi yang akan kau lahirkan nanti.

Melody dan neneknya pergi menemui Anggika

Penghujung Episode 16



Anggika: Awak yakin anak dalam kandungan awak itu adalah anak Elang?
Melody: Saya... saya dan Elang...
Fatima: Awak tak layak cakap katakata seperti itu kepada seorang perempuan yang sedang mengandungkan cucu awak.
Anggika: Kalau anak saya tertipu dengan rayuan perempuan murahan saya rasa itu pertanyaan yang amat wajar. Cucu saya bukan begitu. Dia mencintai Elang.
Anggika: Ibu silap besar. Cucu ibu yang seorang lagi pernah datang jumpa saya dengan menunjukkan semua foto-foto mesra dia bersama Elang. Dia kata dia tidur dengan Elang kerana cinta dan sekarang dia pula. Melody datang ke sini dan mengatakan dia sedang mengandung keturunan anak saya yang dah meninggal. Awak tak ada lelaki dalai senarai buruan awak? Atau cuma Elang yang tunduk dengan rayuan basi awak itu?

Fatima menampar Anggika kerana tidak tahan dengan kata-kata Anggika yang memedihkan Bukan itu saja Fatima juga mengambil pasu bunga di atas meja yang berdekatan dan baling ke lantai hingga pecah. Bukan itu sahaja. Dia juga cuba merosakkan barang-barang yang lain dan membuangnya ke lantai. Anggika mengarahkan sekuriti dan membawa pergi Fatima dan Melody dari rumahnya. Fatima enggan keluar dan cuba melepaskan dirinya daripada sekuriti.



Sementara Anggika pula membawa Melody keluar kerana dia tahu dengan cara ini pasti nenek Melody akan ikut. Anggika tidak peduli pada waktu itu sedang hujan lebat. Dia terus menolak Melody keluar. Melody terjatuh diikuti dengan neneknya. Mereka berdua dihalau keluar dari rumahnya.

Anggika: Awak fikir setelah awak bunuh anak saya awak boleh minta belas kasihan untuk bayi yang awak kandung itu? Cari saja orang lain yang boleh tanggung anak awak itu.
Melody yang dalam keadaan basah kuyup dibasahi air hujan yang lebat...
Melody: Bayi yang ada dalam kandungan saya tak ada dosa apa-apa. Ini adalah kiriman Tuhan. Sebenarnya ini adalah hadiah untuk saya dan juga buat ibu. Saya akan pastikan, bu... ibu tidak akan pernah bahagia dan ibu juga tidak akan pernah dengar suara anak kecil memanggil ibu "nenek".



Bersambung pada 27 Mei 2011 di Astro Ria pada waktu yang sama.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 16 pada 26 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 16 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 16 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 16 Part 3

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 17 pada 27 Mei 2011


Episode 17 mula menceritakan Jelita tanya pada mamanya ke mana nenek dan Melody pergi kerana dah begini lewat mereka masih belum pulang lagi.
Hanny: Janganlah risau. Mereka pasti akan pulang ke sini. Ke mana lagi mereka nak pergi? Jelita: Aduh, mama. Tolonglah. Saya lebih suka kalau mereka tu tak pulang langsung. Begini mama, Melody sedang mengandungkan anak Elang dan kalau anak itu tinggal di sini. Mama tak fahamlah.. Bu Anggika tu pasti akan datang bila-bila masa saja. Mungkin sekarang, mungkin nanti anak itu dah besar... Siapa yang tahu kan? Satu lagi, saya yakin Melody tentu boleh buktikan yang anak itu anak Elang dan saya tak mahu, ma. Saya tak mahu dia menang lagi. Jelita: Jelita, setelah sekian lama baru sekarang kau cakap yang diterima oleh akal. Jelita: Apa ni? Mama ni peliklah. Kenapa gembira pula? Ma, ini ancaman bagi kita. Hanny: Bertenanglah. Kau silap. Melalui anak luar nikah Melody, kita akan malukan Anggika dan kita akan pastikan Melody tak akan tinggal dengan Anggika. Jelita: Saya tak faham maksud mama.


Hanny kemudian membisik sesuatu ke telinga Melody. Apakah agaknya rancangan mereka kali ini lagi.
Jelita: Oh ya, okey.
Hanny: Yang penting sekarang kau perlu pastikan Melody tak guna itu tak tahu apa-apa tentang rancangan kita.
Jelita: Okey. Sudah tentulah. Semuanya akan selamat terkawal.

Dalam perjalanan pulang:



Melody: Nek, nenek nak ke mana? Jangan lari nek.
Fatima: Cepat kejar nenek, Melody. Kau dah besar kan? Cepatlah.
Melody: Kenapa nenek jadi begini lagi. Sudahlah nek. Jangan bergurau.


Tiba-tiba muncul sebuah kereta yang menuju ke arah nenek Melody. Mujur pada waktu itu Melody sempat menolah neneknya ke tepi jalan dan mereka terselamat. Tuan punya kereta yang bernama Jamil minta maaf pada Fatima kerana tidak nampak Fatima di tengah jalan dan:

Fatima: Aduh, saya jatuh dan kaki saya berdarah.
Jamil - Ibu Fatima? Saya Jamil, bu. Ibu lupa ya pada saya?
Melody: Maaf om. Sejak mama saya meninggal ingatan nenek saya terganggu. Kadang-kadang dia ingat semuanya dan kembali seperti biasa. Tapi kadang-kadang dia akan lupa macam sekarang.


Jamil: Tak apalah nanti saya hantar kamu pulang. Ayuh, bu.

Setibanya di rumah:


Hanny dan Jelita menuju ke arah Fatima dan Melody dan tanyakan pada Fatima ada apa yang telah berlaku padanya.
Melody: Melody, kenapa dengan kaki nenek kau? Melody: Tadi nenek jatuh. Melody: Om, terima kasih ya dah hantar saya dan nenek pulang. Hanny: Terima kasih ya, sudah hantarkan ibu saya. Jamil: Ya, sama-sama bu. Saya pulang dulu ya. Hanny pura-pura mengambil berat tentang Fatima di hadapan Jamil. Hanny: Masuk, aduh nanti masuk angin.

Hanny terus meninggikan suaranya apabila Fatima dan Melody masuk ke dalam rumah.
Hanny: Eh.. kamu ada otak tak? Berjalan keluar malam-malam. Nak memalukan saya, ya? Fatima: Kau kenapa ni? Terjerit-jerit. Kami ibu ni sakit. Jelita: Oh ya ampun. Sakit ya, nek? Kaki nenek sakit, ya? Bodoh sangat. Saya tak peduli tentang nenek. Saya paling suka kalau nenek tak ada.

Melody cuba bela neneknya tetapi Jelita:
Jelita: Kenapa? Kau tak suka aku cakap begitu? Tak suka? Kalau kau tak suka lebih baik kau bawa nenek masuk kamar. Aku dah muak tengok muka kau berdua. Cepat pergi...
Melody: Mari nek. Berehatlah nenek.


Jelita: Ma, rasanya sekarang ni kita harus berhati-hati. Terutamanya mama. Mama jangan sampai salahkan Melody. Sebab kalau kita salahkan Melody, kalau jiran kita tahu nanti kita dituduh menyeksa anak orang pula. itu bukan main-main.
Hanny: Kau jangan risaulah. Mama tak sebodoh itu.

Hanny: Sekarang mama tak ada pilihan lain selain terima Melody dan anak luar nikahnya itu. Sebenarnya mama tak nak tapi dah tak ada pilihan.
Jelita: Kita terima sajalah ya.
Setelah Melody mendengar apa yang telah dikatakan oleh Hanny dan Jelita dia berasa lega kerana dia fikirkan mereka berdua tidak akan mencederakan janinnya lagi. Hanny dan Jelita tertawa kerana Melody mempercayai semua sandiwara mereka.
Hanny: Kau memang hebat Jelita. Kau dapat buat anak tak guna itu tak takut tinggal di rumah ini lagi.
Jelita: Kalau hal macam tu, senang saja buat saya.
Hanny: Sekarang kita kena bersabar. Kita kena tunggu hingga anak itu lahir. Lepas itu mama akan balas semua perbuatan Anggika pada mama dan juga kau.



Anggika masuk ke bilik tidur Elang dan dia terkenang semula sewaktu Elang masih ada di rumahnya. Anggika rindukan anaknya. Dia ternampak gambar Melody di atas meja tepi katil itu dan dia mengambil gambar Melody. Dengan perasaan benci dia membuang gambar Melody ke lantai.
Anggika: Kau sudah membunuh Elang. Kerana kau, hidup aku jadi begini. Kerana kau, aku hilang satu-satunya anak aku. Perempuan malang! Aku tak akan maafkan kau seumur hidup aku. Kau boleh menyumpah aku tapi aku lebih berkuasa. Aku akan pastikan kau tak ada tempat tinggal di bandar ini.



Hanny masuk ke bilik menyuruh Melody dan menyuruh dia masak untuk dia dan Jelita.

Hanny: Eh Melody, dengar ya. Walaupun kau mengandung bukan bermakna kau boleh duduk bersenang-senang dalam kamar saja. Pergi ke dapur masak untuk kami. Jangan layan nenek gila ini. Cepat pergi ke dapur.
Hanny mahu Melody terus ke dapur tanpa membuang masa.
Melody terkenang semula saat-saat dia dan Elang. Dengan tidak sengaja, kedua tangannya terkena periuk panas. Hanny masuk ke dapur dan menegur Melody.
Hanny: Buat itu pun tak boleh. Eh Melody, kalau kau nak bakar badan kau, bakarlah semua sekali. Jangan cuma bakar tangan saja.
Hanny menghidupkan api gas dan ini membuat Melody risau apa yang akan dilakukan padanya. Hanny menolak muka Melody ke arah api gas tersebut. Fatima nampak apa yang sedang dilakukan oleh Hanny dan dia mengambil sebaldi air dan menyimbah ke arah Hanny hingga basah.

Hanny berasa marah kerana habis basah bajunya. Fatima tidak mempedulikan Hanny dan dia terus bawa Melody keluar dari dapur itu.

Di kamar:


Melody memeluk neneknya kesedihan.
Fatima: Kau tenang saja ya, nenek tak akan biarkan apa-apa berlaku pada kau. Nenek akan selalu melindungi kau.
Melody: Terima kasih, nek.
Fatima: Sekarang kau berehat ya.
Tangan kau luka, Mel. Cepat kau ubati. Jangan sampai mama kau tahu. Nanti dia sedih kalau dia tahu tangan kau luka sebab kau belajar masak. Kau sepatutnya jadi usahawan berjaya, kan? Macam janji kau pada mama dulu.
Melody: Ya, nenek jangan risau. Saya akan sapukan ubat pada tangan saya.

Hanny masih marahkan Fatima kerana telah basahkan bajunya sebentar tadi. Jelita ternampak kereta Anggika berhenti di depan rumah dan dia memanggil mamanya. Pemandu Anggika yang bernama Amin memberitahu Hanny bahawa dia diarahkan oleh Anggika untuk menjemput Hanny dan Jelita untuk menemui Ibu Anggika di pejabat kerana Ibu Anggika ingin bercakap dengan mereka berdua. Hanny hairan apa yang ingin Ibu Anggika sampaikan padanya.


Di pejabat Anggika:

Anggika memberi wang yang banyak untuk Hanny dan Jelita dengan syarat mereka membuat kandungan Melody gugur. Bukan itu saja, Hanny juga dikehendaki menghalau Melody dari rumah.
Anggika memberitahu Ajeng bahawa dia yakin Hanny pasti akan bekerjasama dengannya demi wang. Apa lagi Hanny amat membenci Melody. Anggika yakin sudah pasti Hanny akan melakukannya.

Setibanya di rumah Jelita masuk ke kamar Melody:




Melody: Kau buat apa di sini. Jelita, aku tanya sekali lagi. Kau nak buat apa datang ke sini.

Jelita membasahi baju Melody dengan air yang diminumnya.

Jelita: Jangan banyak cakaplah. Sebenarnya apa yang kau lakukan pada Ibu Anggika?
Melody: Apa yang aku lakukan pada Ibu Anggika? Sepatutnya aku yang tanya pada kau soalan itu. Aku tahu, tadi kau jumpa dengan Bu Anggika. Apa yang dia katakan pada kau? Jawab aku.
Jelita: Patutnya aku yang tanya pada kau. Tentu kau dah lakukan sesuatu yang buruk pada Bu Anggika kerana tak mungkin Ibu Anggika inginkan bayi dalam kandungan kau ini mati.
Jelita menarik tangan Melody dan memaksa dia mengikutnya. Pada waktu itu Fatima tidak tahu tentang apa yang terjadi kerana tidak mendengar Melody memanggilnya.


Hanny: Melody, itu rumah baru kau. Kau kemaskan rumah itu. Kau ingat kau berhutang nyawa dengan tante dan Jelita sebab saya tak halaukan awak. Sekarang kau cepat bawa nenek kau yang gila itu. Cepat, lemah lembut sangat.
Melody membawa neneknya masuk ke rumah. Di luar Hanny dan Jelita tertawa dan Hanny:
Hanny: Tengok tu, Jelita. Kita dah banyak wang dan sekali gus kita boleh awasi Melody. Siapa tahu kita boleh gunakan dia untuk mendapatkan wang yang jauh lebih banyak.
Jelita: Yalah, ma.




Sembilan bulan kemudian:




Elang tiba-tiba sedar dari koma setelah sembilan bulan berlalu di sebuah tempat dan dia ingat apa yang telah berlaku sebelum kemalangan itu berlaku. Elang terus meninggalkan tempat itu dan mencari Melody. Tetapi salah seorang jiran yang tinggal berdekatan memberitahu Elang bahawa Melody telah pindah dari situ sejak sembilan bulan yang lalu.

Elang pulang ke rumah. Anggika begitu gembira melihat anaknya yang disangkanya sudah meninggal. Anggika memeluk Elang. Apabila Elang tanya tentang Melody, Anggika pura-pura tidak tahu tentang hal itu dan dia memberitahu Elang dia tidak tahu ke mana perginya Melody.
Anggika: Mama dengar dia pergi selepas kemalangan yang menimpa kau. Mama dah cuba cari di merata tempat tapi tak ada seorang pun tahu dia ke mana.
Elang: Tak mungkin mama. Melody tak mungkin pergi tinggalkan saya begitu saja. Tak mungkin.

Elang masuk ke kamarnya dan dia terkenangkan Melody lagi:



Pembantu rumah: Saya ingin memberitahu sesuatu tentang melody, mas.Dulu Melody pernah ke sini. Dia datang jumpa ibu kerana dia mengandungkan anak Mas Elang. Tapi Bu Anggika malah mengusir dan menghinanya, mas. Akhirnya Melody pun pergi tapi sebelum itu Melody sempat cakap pada ibu, sampai bila-bila pun ibu takkan dapat berjumpa dengan cucunya walaupun ibu terpaksa menangis dan merayu. Elang: Papa diam saja waktu mama halau Melody? Pembantu rumah: Kalau saja Pak Bharata berada di sini, pasti ceritanya tak seperti itu, mas. Pak Bharata pasti akan halang Melody daripada pergi. Elang: Jadi papa tak ada waktu kejadian itu? Saya pun tak nampak papa dari tadi. Ke mana papa? Pembantu rumah: Pak Bharata udah pergi, mas. Pada hari mas hilang, ibu dan bapak bergaduh. Kalau saya tak salah dengar, Ibu Anggika pernah kata kalau Mas Elang bukan anak Pak Bharata. Pada waktu itu, Pak Bharata hilang ingatan jadi Ibu Anggika menggunakan peluang itu dengan mengatakan dia ayah Mas Elang.

Elang terus pergi mencari mamanya tentang hal itu untuk mengetahui kenapa mamanya membohonginya selama ini.


Elang: Kenapa mama bohong saya?
Anggika: Bohong apa, Elang?
Elang: Mama kata mama tak tahu di mana Melody. Itu semua bohong, ma. Dia datang ke sini dan dia beritahu mama yang dia mengandungkan anak saya. Tapi mama malah mengusir dia.
Anggika: Tapi Elang..
Elang: Bukan cuma itu kebohongan mama. Mama dah mengkhianati papa. Selama ini papa sangat baik pada saya. Dia jauh lebih baik daripada mama. Saya ingat mama yang pernah mengandungkan saya di luar nikah tahu bagaimana perasaan Melody yang sedang mengandung tanpa saya di samping dia. Sepatutnya mama jaga dia bukan mengusir dia.
Anggika: Maafkan mama, Elang. Mama tahu mama salah. Tapi masa Melody datang ke sini mama kan sedih kerana kehilangan kau. Bagi mama, masa itu Melody tak ada bezanya dengan Jelita yang dah memeras kau dan mama. Terus terang masa itu mama tak tahu samada Melody jujur atau dia membohongi mama, Elang. Tolonglah mama..
Elang: Cukup ma. Saya bukan budak kecil lagi yang mama boleh bohong lagi. Saya benci sikap mama yang suka permainkan orang seperti boneka. Saya benci mama.


Kisah selanjut Cinta Melody akan bersambung pada hari Isnin, 30 Mei 2011 pada waktu yang sama. Sekian hingga bertemu lagi dalam Episode 18

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 17 pada 27 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 17 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 17 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 17 Part 3

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 18 pada 30 Mei 2011



Elang sedih sangat kerana dia tidak tahu lagi ke mana harus dia mencari Melody.

- Maafkan saya, Mel. Awak sedang mengandungkan anak kita tapi mama melayan kau macam sampah. Kau di mana, Mel. Di mana saya nak cari kau?

Di rumah:



Jelita terus mengarahkan Melody membuat kerja seperti seorang pembantu rumah dan dia suruh Melody pergi ke pasar.

Jelita: Apa yang kau buat dengan barang-barang itu? Kalau jadi apa-apa kau takkan boleh ganti.
Melody: Aku cuma nak...
Jelita: Sudahlah. Aku tak nak dengar penjelasan kau. Lebih baik kau ambil bakul itu dan pergi ke pasar. Okey! Faham? Bagus.


Episode ini Fendy Chow mula muncul sebagai Raffi. Dalam perjalanan pergi kerja, dia hampir dilanggar oleh sebuah kenderaan Melody ternampak Raffi nyaris dilanggar oleh kenderaan itu. Melodi segera menolong Raffi dan Raffi terselamat. Raffi berterima kasih pada Melody kerana telah menyelamatkannya.
Melody: Jaga-jaga.
Raffi: Terima kasih kerana telah menolong saya.
Melody: Tak semudah itu hidup akan berakhir.
Raffi pada dirinya: Betul juga cakap gadis itu. Aku belajar sesuatu yang berguna. Tak semudah itu hidup akan berakhir.


Raffi terlambat sampai di showroom tetapi dia tidak dimarahi oleh Pak Hartawan pemilik syarikat kereta tersebut dan dia cuma minta Raffi untuk menyakinkan klien yang ingin membeli kereta.

Raffi: Selamat pagi, pak.
Pak Hartawan: Ini pun dia. Pengurus jualan yang paling bagus di bilik pameran ini.
Raffi: Ada-ada saja, bapak ni. Maaf saya terlambat sikit.
Pak Hartawan: Awak boleh datang lambat bila-bila awak nak. Yang penting sekarang, awak pergi jumpa pelanggan itu. Awak kena yakinkan dia untuk membeli kereta di sini. Boleh, Raffi?
Raffi: Jangan risau, pak. Serahkan saja pada saya hal ini. Sekejap ya. Saya ke sana, pak.

Raffi berjaya mendapat seorang pelanggan lagi. Rakan-rakan sekerja Raffi juga kagum dengan Raffi. Walaupun dia lambat tiba tetapi dia tetap dipuji. Sekiranya mereka yang datang lambat sudah pasti Pak Hartawan akan mengamuk terus.
Rakan sekerja Raffi: Hebat betul si Raffi tu.
Raffi: Dah selesai. Dapat lagi seorang pelanggan.
- Kau memang hebat. Datang lambat pun dapat pujian.
- Cuba kita yang terlambat. Entah-entah sampai esok Pak Hartawan mengamuk.
Raffi: Taklah, Pak Hartawan kan tahu kalau saya ke mana-mana naik bus jadi wajarlah sekali-sekala aku lambat sampai.
Rakan sekerja: Bagaimana awak boleh terlambat? Biasanya kau yang paling rajin.
Raffi: Ya, tadi aku nyaris kemalangan. Nasib aku tak mati dilanggar lori tapi tak apalah di sebabkan kejadian itu, saya temui seorang gadis yang sangat hebat. Dia juga yang telah selamatkan saya.

Di rumah:



Melody: Sayang, kenapa menangis? Mama tahu pasti nenek mainkan mainan kau, kan? Kenapa tak cakap dengan nenek yang Raya pun nak main? Jangan nangis dan buat mama risau. Mama tak dapat temankan kau main sebab mama banyak kerja. Kau cepat besar ya.
Jelita masuk ke bilik dan dia:
Jelita: Melody sayang, cukuplah main dengan anak kau tu. Sekarang pergi siapkan makanan aku, sekarang!
Melody pada anaknya: Mama pergi kerja dulu ya. Kau jaga nenek.

Sewaktu makan malam:

Jelita: Masakan apa ini? Kau ni pandai masak atau tidak, Melody? Semalam pun macam ini juga. Tak ada yang sedap. Boleh tak kereatif sikit?
Hanny: Kau tahu tak? Aku boleh upah tukang masak yang lebih mahal dan masak yang lebih sedap. Tapi kalau aku upah tukang masak kau tak berguna lagi di sini. Kalau dah tak berguna, buat apa? Baik kau dan nenek kau yang gila itu merempat di jalanan. Buat apa duduk di sini? Menyusahkan saja. Dahlah tak boleh memasak.
Jelita: Dengar sini, Melody. Kalau kau tak nak kena halau, mulai sekarang baik kau cari resipi yang sedap bagi aku dan mama. Janganlah asyik-asyik macam ini masakannya. Satu lagi. Mulai sekarang lupakan saja kisah lalu tentang kerja profesional kau, tetang teman lelaki kau yang kaya itu. Semuanya dah tak penting. Ingat, teman lelaki kau tu dah mati.

Elang pergi ke tempat tinggal lama Melody sekali lagi:

Elang pergi ke rumah lama Melody dan tanyakan pada salah seorang jiran yang lalu di situ samada dia tahu Melody dan keluarganya dah pindah ke mana. Tetapi menurut jiran tersebut dia tidak tahu kerana mereka pindah dengan tiba-tiba.


Ajeng pergi ke rumah Anggika untuk bertemu dengannya dan dia terkejut melihat Elang di situ. Ajeng risau Anggika tahu dia yang telah menolak Elang dari jambatan. Ajeng yakin Anggika pasti belum mengetahui hal itu. Kalau tidak sudah tentu dia tidak akan menjemput Ajeng ke rumahnya dan sudah tentu buat waktu ini dia telah diseksa oleh Anggika. Elang ternampak Ajeng di rumahnya dan dia terus ingat bagaimana dia jatuh dari jambatan ke dalam sungai. Elang ingat semula kejadian bagaimana Ajeng menolaknya.


Elang memanggil nama Ajeng tetapi Ajeng terus hilang dari pandangan Elang. Elang mencari Ajeng ke mana-mana tetapi dia tak menjumpai dia.
Anggika: Kau dah jumpa Ajeng? Dia tu benar-benar kehilangan kau. Kau tahu tak, setiap hari dia menangis masa kau hilang.
Elang: Kehilangan saya? Saya benar-benar tak faham fikiran mama. Mama dah halau orang yang baik dalam hidup saya dan anggap baik orang yang jahat.
Anggika: Apa maksud kau?
Elang: Ajeng yang mama anggap malaikat tu adalah orang yang menolak saya dari jambatan. Dia yang telah buat saya begini, mom!
Anggika: Ajeng? ( Anggika terkejut mendapat tahu tentang hal itu)

Anggika berkata pada dirinya: Aku akan balas perbuatan dia dengan cara aku sendiri.


Anggika: Berani kau masuk kamar saya.
Ajeng: Saya cuma...
Anggika: Rupanya kau yang menolak Elang dari atas jambatan. Lepas itu kau berani mendekati aku? Kau dah lupa? Apa kau lupa, Ajeng. Saya boleh buat kau menderita lebih daripada masa aku kehilangan Elang?
Ajeng: Awak boleh membuat saya menderita, tapi ingat saya juga boleh buat awak menderita.
Anggika menarik tangan Ajeng sambil berkata:
Anggika: Berani kau mengugut aku? Berani?
Ajeng: Ini semua sama sekali bukat ugut. Saya cuma nak mengingatkan ibu. Saya tahu semua yang ibu lakukan pada Melody termasuk membayar tante Melody untuk membunuh kandungan Melody dan membiarkan dia merempat di jalanan. Saya yakin kalau Elang tahu tentang hal ini dia tentu akan meninggalkan tante buat selama-lamanya.
Kemudian Ajeng tersenyum meninggalkan rumah Anggika.
Suara hati Anggika: Betul kata Ajeng. Kalau Elang tahu tentang hal ini dia tentu takkan kembali lagi ke rumah ini.

Di rumah Hanny:


Melody pada Raya: Maaf ya, sayang. Kebelakangan ni mama selalu lambat beri kau susu. Mama banyak kerja.
Hanny menengking Melody dan tanyakan apa yang Melody buat di situ.
Hanny: Kau tak tahukah tempat ini cuma untuk tetamu dan keluarga? Bukan pembantu seperti kau. Eh Melody. Anak kau dah banyak sangat minum susu. Boros sangat. Lebih baik sekarang kau beri anak kau yang tak berguna itu pada nenek kau yang gila itu dan terus pergi ke pasar raya beli barang. Tapi ingat kau kena pulang sebelum Jelita bangun. Faham?
Melody: Tapi Raya belum habis minum susu.
Hanny: Apa tapi-tapi? Kalau kau bantah aku takkan beri kau duit untuk anak kau. Kau nak anak kau mati kelaparan?
Melody: Nek, saya serahkan Raya ya, nek.
Hanny: Cepatlah. Lambat betul. Apa lagi yang nak ditengok? Cepat!

Di sebuah pasaraya:



Melody menolong Raffi sekali lagi di sebuah pasaraya. Raffi memberitahu Melody bahawa sekiranya mereka telah bertemu buat...

Raffi: Sekarang aku dah buat keputusan. Kalau kali pertama kita jumpa dulu, mungkin itu tak sengaja. Hari ini kita jumpa buat kali kedua. Ya, mungkin kebetulan juga. Tapi kalau lain kali kita jumpa untuk kali ketiga, saya akan putuskan semua ini takdir.
Melody: Hati-hati dengan kata-kata awak. Mungkin pada awak hidup ini mudah. Tapi bagi orang lain, belum tentu sama dengan awak.
Melody beredar dari situ.


Elang terus mencari Melody. Tetapi dia tidak tahu hendak pergi ke mana untuk mengetahui di mana Melody. Elang menerima panggilan daripada Ajeng.
Ajeng: Ini aku, Elang.
Elang: Buat apa kau telefon aku?
Ajeng: Aku cuma nak ucapkan selamat tinggal pada kau. Aku dah ada di lapangan terbang dan sekejap lagi aku akan tinggalkan negara ini buat selama-lamanya.
Elang: Baguslah kalau kau nak pergi.
Elang: Aku tak nak habiskan waktu aku dengan perempuan yang tiada perasaan macam kau.
Ajeng: Kau boleh tuduh aku macam tu. Tapi untuk pengetahuan kau, orang yang selama ini awak panggil mama, kelakuannya jauh lebih buruk daripada aku.
Elang: Apa maksud kau?
Ajeng: Apa yang selama ini dia buat pada Melody?
Buka telinga kau dan dengar baik-baik apa yang nak saya cakapkan.
(Perbualan Elang dan Ajeng tidak dapat didengar dan apakah agaknya yang Ajeng ingin sampaikan pada Elang?)
Elang terkejut mendapat tahu apa yang mamanya telah lakukan pada Melody.

Elang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.


Anggika: Kau mabuk, Elang? Kenapa kau mabuk sampai begini?
Sambil ketawa, Elang tanya adakah mamanya tahu kenapa dia begini.
Elang: Mama nak tahu kenapa saya jadi begini? Sebab saya baru tahu yang mama ni rupanya tak lebih daripada manusia jahat yang nak buang darah dagingnya sendiri.
Anggika: Apa yang kau cakapkan ni Elang?
Elang: Sudahlah ma, jangan nak bersandiwara lagi. Saya dah tahu kejahabatan yang mama buat pada Melody dan anak saya. Saya fikir saya tak boleh benci mama lebih lagi. Rupanya saya salah. Apa yang saya dengar hari ini sangat-sangat membuat aku muak, ma.
Anggika: Mak minta pada kau jangan cakap begini pada mama.
Elang: Jangan risau, mom. Saya takkan pergi. Saya akan sentiasa di sisi mama. Perlahan-lahan saya akan minum semua minuman keras itu hingga saya akan mati dan membusuk di depan mama. Anggap saja itu balasannya sebab mama dah hancurkan hidup saya dan Melody.
Apabila Elang tidak dapat berjalan dengan betul kerana dalam keadaan mabuk, dia hampir terjatuh dan apabila mamanya ingin menolongnya Elang minta mama jangan pegang dia.

Di rumah Hanny:

Jelita pulang ke rumah memberitahu mamanya bahawa dia terjumpa dengan Elang.
Jelita: Saya baru tengok orang mati hidup semula, ma.
Hanny: Biar betul. Cakap elok-elok.
Jelita: Mama diamlah dulu. Saya baru saja nampak Elang. Rupanya dia masih hidup.
Hanny: Elang? Kau yakin, Jelita? Kau yakin kau tak salah orang? Mungkin orang yang kau nampak tu cuma mirip muka Elang tak?
Jelita: Tidak mama. Saya yakin 100 peratus itu Elang.
Hanny: Takkanlah? Elang tu dah mati kan?
Mereka berhenti bercakap tentang Elang apabila nampak Melody lalu di situ.
Hanny: Buat apa kau di situ?
Melody: Saya bawa air untuk tante. Tadi tante minta saya hantar air kan?
Hanny: Kau nak curi dengar, ya?
Melody: Taklah tante. Saya sama sekali tak dengar apa-apa pun.
Hanny: Sudahlah pergi ke dapur atau bersihkan apa-apa. Sakit mata aku tengok kau. Cepat!
Setelah Melody pergi ke dapur.
Hanny: Nasib baik dia tak dengar apa-apa. Kalau dia tahu Elang masih hidup habis semua rancangan kita.
Jelita: Baiklah ma. Jangan risau. Saya janji saya akan simpan baik-baik rahsia ini terutama pada Melody. Mama jangan risau.




Elang yang berada dalam keadaan setengah mabuk kemalangan. Kereta yang dipandu Elang hampir terlanggar kereta Sonia. Elang bergegas membawanya ke rumah sakit. Elang terus membawa Sonia yang mengalami kecederaan yang merisaukan ke rumah sakit.

Jelita tidak membenarkan Melody keluar kerana dia risau Melody akan ternampak Elang di luar nanti.

Jelita: Kau nak ke mana?
Melody: Mahu ke pasar raya buat belanja beli bahan untuk bahan makan malam ini.
Jelita: Tak payah. Kau masak saja apa yang ada. Lepas itu kau kemas rumah sebab esok kawan-kawan aku nak datang. Aku tak mahu tahu ya, tapi aku nak rumah ini bersih dan kemas tak kira apa caranya. Kau kena buat semuanya. Cepat buat. Cepat, lambat betul. Hairan betullah.

Pada keesokan hari:


Raffi pergi Counter Informasi Pasaraya untuk bertanya tentang Melody dan minta alamat Melody.

Raffi: Selamat petang.

Ya Selamat Petang.
Raffi: Saya pelanggan semalam yang nyaris dilanggar troli.
- Ada apa yang boleh saya tolong?
Raffi: Begini pak, saya nak tahu tentang gadis yang telah menyelamatkan saya semalam. Saya yakin dia pelanggan tetap di sini. Semalam, saya nampak dia ada kad ahli pusat ini. Bapak kenal dia tak?

- Saya ingat siapa dia, mas. Dia memang pelanggan tetap di sini.
Raffi: Apa, boleh saya dapatkan alamatnya?
- Maaf pak, saya tak boleh berikan maklumat penting pelanggan kami.
- Tolong pak. Saya takkan minta maklumat ini kalau ia tak penting buat saya. Saya cuma nak jumpa dan tahu nama dia, pak. Saya harap bapak faham perasaan saya.
- Baiklah, tunggu sebentar.
Raffi: Terima kasih.

Di rumah sakit:




Elang: Awak dah sedar?
Sonia: Saya berada di mana? Awak ni siapa?
Elang: Saya...

Indarto: Sayang, awak kenapa? Ayah risaukan dengan keadaan kau.
Anggika: Elang, awak tak apa-apa? Bapak Indarto?
Indarto: Ibu Anggika? Jadi anak ibu yang telah menyebabkan semua ini?
Anggika: Maafkan kecuaian anak saya, pak. Elang, ini Bapak Indarto rakan perniagaan mama. Cepat minta maaf pada dia.
Elang: Saya benar-benar minta maaf, pak.
Tiba-tiba Sonia menjerit sekuat hati dan memberitahu ayahnya bahawa dia tidak terasa apa-apa pada kakinya dan dia tidak dapat menggerakkan kakinya.
Sonia: Saya tak mahu jadi cacat, pa.
Indarto marahkan Elang yang telah menyebabkan kaki Sonia begitu.

Penghujung Episode 18


Raffi memberi Melody bunga tetapi Melody tidak menerima bunga tersebut:

Raffi: Hi, Melody. Jangan terkejut sebab saya tahu nama awak. Saya pun boleh jadi detektif yang handal. Oh ya, saya kan dah tahu nama awak. Jadi tak adil kan sekiranya awak tak tahu nama saya. Saya perkenalkan, nama saya Raffi.
Tetapi Melody cuma berdiam diri menatap wajah Raffi.
Raffi: Mungkin awak masih tak faham maksud saya. Sekarang ini kan pertemuan kita yang ketiga dan saya percaya kalau kita dah ditakdirkan untuk berjumpa. Awak pun fikirkan begitu, kan?
Jadi sekarang boleh tak saya tahu nombor awak?
Melody: Nombor apa? Saya ada banyak nombor. 2? itu usia bayi saya. 11? Itu kematian ayah anak saya. 1000? Itu adalah jumlah teriakan di rumah ini. Yang belakang yang sedang menangis, itu adalah anak hubungan di luar nikah. 2222 itu adalah baki wang aku di ATM dan nombor telefon aku adalah 081672231. Aku yakin sekali kamu tidak akan pernah telefon di situ.

Setelah Melody memberitahu nombor telefonnya pada Raffi dia yakin Raffi tidak akan menelefonnya tetapi menurut Raffi:



Raffi: Awak lupa sesuatu. Ada satu lagi nombor yang awak belum beritahu aku. Nombor kunci untuk membuka hati awak.



Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 18

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 18 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 18 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 18 Part 3

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 19 pada 31 Mei 2011



Elang pergi menjenguk Sonia di rumah sakit dan dia terdengar Sonia berkata tentang kecatatannya pada ayahnya. Elang cuba menasihati Sonia agar dia tidak mudah putus asa tetapi dia dihalau oleh Sonia. Apabila Elang enggan keluar, Pak Indarto menelefon Ibu Anggika.

Pak Indarto: Sayang, Elang ada di luar. Sejak semalam dia tunggu kau. Dia nak jumpa kau kalau kau tak keberatan.
Sonia: Buat apa dia ke sini? Dia berharap ucapan maaf keluar dari mulut saya? Apa dia berharap saya akan berterima kasih kerana buat saya cacat. Semua orang akan simpati pada saya. Semua orang akan kasihankan saya. Nanti, orang akan menunjukkan pada saya sambil berkata.. lihat.. perempuan itu cacat. Perempuan itu tak boleh guna kakinya.
Pak Indarto: Tidak, sayang.
Sonia: Dia sudah hancurkan hidup saya, pa. Impian saya, harapan saya,

Elang masuk dan menasihati Sonia:
Elang: Tolong jangan simpati pada diri awak sendiri. Tiada seorang pun yang akan menghina dan merendahkan awak kecuali awak yang mahu begitu.
Sonia: Buat apa awak ke sini? Keluar!!


Elang: Saya tahu awak marah pada saya. Saya juga tahu awak anggap saya orang jahat sebab saya dah buat awak jadi cacat dan buat hidup awak jadi begini. Tapi saya tak sengaja buat begitu.
Sonia: Ya, awak langgar saya sewaktu awak mabuk. Kedatangan awak ke sini cuma buat kecederaan saya tambah parah. Jadi sekarang juga awak keluar dari sini. Kamu keluar dari sini!
Pak Indarto: Elang, Sonia minta awak keluar. Silakan keluar.
Elang terus menasihati Sonia walaupun dia diminta keluar. Pak Indarto terpaksa menelefon Ibu Anggika.

Sinopsis ringkas penghujung Episode 19 pada 31 Mei 2011


Raffi bertemu dengan Melody lagi dan kali ini:

Raffi: Akhirnya dapat juga aku jumpa kau di sini.
Melody: Kalau awak datang ke sini hanya untuk mengekori saya, lebih baik awak pulang.
Saya menyampah betul berjumpa dengan lelaki kaya yang dia fikir dia boleh dapat apa saja dengan cara dia. Jangan fikir perempuan itu macam baju yang awak boleh tukar setiap saat.
Raffi: Mel, Mel tenang dulu. Awak dah salah faham. Saya bukan macam tu. Semalam saya juga berlagak jadi orang kaya supaya saya dapat mendekati awak. Juga nak kenakan sepupu awak, Jelita yang jahat itu.
Melody: Awak ni pembohong besar. Sudahlah baik awak pulang. Saya tak ada masa nak bercakap dengan awak sekarang.
Raffi: Tunggu Mel, tunggu Mel.
Melody: Apa hal ni, lepaskan.
Raffi: Saya takkan lepaskan awak.
Melody: Saya kata lepaskan.





Apabila Raffi masih enggan melepaskan tangan Melody, Melody menampar Raffi. Raffi memegang pipinya yang baru saja kena tampar. Security memaksa Raffi keluar dari pusat membeli belah itu. Sewaktu Raffi keluar, kunci kereta mewah syarikat dan dompetnya terjatuh ke lantai tetapi Raffi tidak menyedari hal itu. Melody terjumpa dompet Raffi lalu mengambilnya dan pergi ke Showroom New City.

Anggika melawat Elang di penjara


Anggika: Elang. Maafkan mama ya, nak. Sepatutnya mama boleh halang semua ini daripada berlaku.
Elang: Benar-benar aneh melihat Ibu Anggika menitiskan air mata... pasrah saja macam ini.
Anggika: Jangan cakap begitu, nak.
Anggika: Mama benar-benar risaukan keadaan kau.
Elang: Wow... aku akan sebahagia ini melihat Ibu Anggika tuntuk di bawah kekuasaan orang lain. Selama ini Ibu Anggika anggap ibu boleh menentukan hidup orang lain tapi sekarang semuanya berubah, bu.
Anggika: Mama sudah minta Pak Indarto datang ke sini. Tunggulah, sekejap lagi kau akan dibebaskan dari sini.
Pak Indarto muncul di depan mereka tetapi dia bukan ke sana untuk membebaskan Elang malah dia berkata:


Pak Indarto: Tak ada gunanya awak minta saya datang ke sini. Sampai bila-bila pun saya tak akan melepaskan anak awak daripada meringkuk di dalam penjara. Dia harus bertanggungjawab atas perbuatannya terhadap anak saya. Saya akan pastikan anak awak akan habiskan sisa hidupnya di dalam penjara.
Anggika: Tapi, pak...
Pak Indarto tidak menhiraukan Anggika dan beredar dari sana.
Elang: Inilah akibatnya mama selalu buat Melody menderita.

Di Showroom New City



Rakan sekerja Raffi tanyakan bagaimana pertemuan dia dengan Melody. Belum sempat Raffi menceritakan apa-apa, Pak Hartawan mereka keluar dan tanyakan tentang kunci kereta yang baru saja sampai semalam.
Pak Hartawan: Ada pemandu nak uji pandu.
Raffi baru sedar yang dompetnya sudah hilang berserta dengan kunci kereta itu.
- Raffi, cepatlah berikan dompet kuncinya.
- Yalah, Raffi. Cepat berikan.
Raffi: Maaf pak, kuncinya tak ada.
Pak Hartawan: Bagaimana boleh tak ada? Awak yang bertanggungjawab atas kereta itu.
Raffi: Ya, pak Tadi kunci itu ada, sekarang dah tak ada.
Pak Hartawan: Jangan-jangan awak sembunyikan sesuatu daripada saya. Sekuriti!
Sekuriti: Ya, pak.
Pak Hartawan: Awak tahu, semalam ada kereta baru yang dibawa masuk, kan? Apa yang terjadi pada kereta itu? Jawab pertanyaan saya, atau saya pecat awak.
Sekuriti: Semalam kereta itu dibawa keluar Pak Raffi dan Pak Rico dan yang lain pulangkannya waktu malam.
Pak Hartawan: Awak ini melampau, Raffi. Saya percaya sepenuhnya pada awak tapi awak guna kemudahan di bilik pameran ini untuk kepentingan peribadi awak.
Raffi: Maaf, pak. Tapi...
Pak Hartawan: Saya tak nak dengar alasan awak. Saya benar-benar kecewa. Mulai hari ini awak, Rico dan semua rakan kerja awak yang terlibat... saya pecat!




Bersambung dalam Episode 20 pada 1 Jun 2011 pada waktu yang sama.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 19 pada 31 Mei 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 19 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 19 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 19 Part 3

Sinopsiss ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 20 pada 1 Jun 2011


Episode 20 bersambung dengan menceritakan Raffi, Rico dan rakan sekerjanya yang lain dipecat kerana dia telah menggunakan kereta baru syarikat untuk kegunaan peribadinya. Raffi ternampak Melody dan dia mengejar Melody.
Raffi: Tunggu dulu, Melody.


Melody: Awak dah gila, ya? Kenapa awak curi kereta bos awak?
Raffi: Tidak, Melody. Saya tak curi kereta bos saya. Saya cuma pinjam sekejap saja.
Melody: Jadi ini cara awak dekati saya? Awak fikir kalau saya tahu awak anak orang kaya saya akan sudi mendekati awak? Saya dah tak boleh bercinta lagi.
Melody kemudian meninggalkan tempat itu.
Rico dan rakannya yang lain cuba memberitahu Raffi bahawa usahanya cuma sia-sia saja dan dia menasihati Raffi bahawa kemungkinan Melody bukanlah masa depan Raffi.
Raffi: Tidak, kamu semua salah. aku tak akan menyerah daripada memburu Melody. Aku akan terus berusaha untuk mendapatkan dia. Kalau aku terus berusaha, maknanya aku belum kehilangan dia. Benar kan? Kamu semua mesti ingat bila kamu datang ke rumah aku selepas ini, kau akan makan kek buatan Melody.
Mereka berkata sekiranya Raffi masih belum berputus asa untuk mendapatkan Melody, Raffi harus cepat kejar dia.
Rico: Kau kena ingat, kita tak akan dapat kerja dari showroom lain, jika mereka tahu kalau kita guna kereta showroom untuk tujuan peribadi.
Raffi: Betul juga tu. Maaf ya, kawan-kawan.
Rico: Maaf konon, perkara dah terjadi.


Anggika menjenguk Elang dipenjara tetapi Elang terus bersikap dingin terhadap Anggika. Anggika sedih melihat keadaan Elang begitu.
Elang: Buat apa ibu ke sini lagi? Saya dah cakap, ibu. Saya akan tetap tinggal di sini. Saya sanggup buat begini untuk menebus dosa saya dan dosa ibu.
Anggika: Elang kau jangan cakap begitu. Mama tak tahan tengok kau terus meringkuk di penjara.
Elang: Kenapa? Sebab saya anak ibu? Ibu tak perlukan anak. Di negara Jepun, mereka boleh buat robot yang mirip muka orang. Ibu beri saja foto saya dan suruh mereka buat dengan wang ibu supaya ibu ada Elang yang boleh dikawal.
Anggika: Tolong jangan buat ibu begini, Elang. Mama merayu pada kau.
Elang: Buat apa ibu menangis? Ibu sepatutnya gembira, bu. Kita dah lakukan kesalahan yang sangat besar. Kita dah rugikan ramai orang. Ibu sepatutnya gembira sebab saya ada di dalam penjara sedangkan ibu masih bebas.


- Maaf bu, waktu lawatan dah habis. Silakan.


Elang mengucapkan terima kasih pada Sonia kerana telah sudi keluar makan malam bersamanya. Kata Sonia pada Elang dia tidak mungkin menolak niat seseorang.
Elang: Kau memang baik, ya. Malah kau sudi bebaskan aku dari penjara. Serta menarik semua tuduhan kau. Ya, walaupun hidup aku tetap takkan berubah. Dah tak ada harganya lagi.
Sonia: Kenapa kau cakap begitu?
Elang: Satu-satunya perempuan yang aku cintai sudah pergi. Melody.


Melihat keadaan Melody yang terus muntah akibat terminum jus tembikai susu busuk, Raffi menelefon doktor.
Raffi: Doktor, kenapa ubatnya masih belum berfungsi? Padahal saya dah ikut arahan doktor. Tapi kenapa Melody masih muntah-muntah?
Doktor: Maknyanya jangkitan yang dialami Melody sekarang ini sangat parah. Kalau sejam lagi muntahnya belum berhenti juga Melody mesti dibawa ke rumah sakit. Kalau tidak Melody akan mengalami penyahidratan yang teruk.
Raffi: Baiklah, doktor. Terima kasih

Penghujung Episode 20



Fatima risau tentang Raffi yang masih belum pulang untuk membawa Melody ke rumah sakit.
Fatima: Mel, nenek keluar sekejap tengok Raffi.
Melody: Nek...
Fatima: Melody?

Elang mengikut Raffi ke rumahnya untuk menolong Melody.
Tiba-tiba dia dipukul dengan teruk dan ditikam oleh orang suruhan Delon. Raffi terkejut melihat Elang. Episode 20 berakhir dengan Raffi memanggil nama Elang dengan kuat.






Bersambung pada 2 Jun 2011. Apakah yang akan berlaku seterusnya. Semuanya terjawab dalam Episode 21

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 20 pada 1 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 20 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 20 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 20 Part 3

Episode 21

Delon meminta semua anak buahnya tidak memberikan alasan yang macam-macan saat gagal menyelesaikan tugas.

Jelita menjelaskan kepada Hani bahwa kedatangan Elang bisa membuat rencana mereka berantakan tetapi Hani menegaskan bahwa mereka bisa lebih mudah memeras anggika dengan kehadiran Elang.

Delon mendatangi Sonia dan mengabarkan bahwa Elang mengalami kecelakaan.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 21 pada 2 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 21 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 21 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 21 Part 3

Episode 22

Tiba-tiba Elang berdiri dari kursi rodanya dan berteriak histeris kemudian jatuh pingsan.

Saat Anggika mencemaskan keadaan Elang, dengan tegas Elang meminta Anggika untuk tidak menyentuhnya.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 22 pada 3 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 22 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 22 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 22 Part 3

Sinopsis ringkas sambungan kisah Cinta Melody Episode 23 pada 6 Jun 2011


Elang: Berhenti, pak.
Anggika: Elang, kau nak ke mana?
Elang keluar dari kereta dan menuju ke arah stesen kereta api. Anggika turun dari kereta dan Elang sudah hilang dari pandangannya. Di sana Raffi menunjukkan bayi Melody, Raya pada Elang. Elang tidak mengetahui sebenarnya dia adalah ayah kandung Raya dan dia bertanyakan pada Raffi siapa Raya.
Elang: Comel betul. Anak siapa ni?
Raffi: Bakal anak saya.

Hanny dan Jelita pergi menemui Anggika.
Anggika: Saya tidak akan memberikan kamu wang kerana kata-kata kamu tak boleh dipegang.
Hanny: Saya berani jamin yang Melody tak akan ganggu hidup Elang lagi.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 23 pada 6 Jun 2011


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 23 Part 1


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 23 Part 2


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 23 Part 3

Sinopsis ringkas penghujung Episode sambungan sinetron Cinta Melody pada 7 Jun 2011



Rico dan rakan-rakannya yang lain memuji kecantikan Melody.
Fatima: Mel, Raffi dah siap.
Rico: Sudah, Tok Kadi dah tunggu. Cepatlah, jalan.


Elang meminta maaf kerana dia tersalah tempat.
Elang: Maaf, saya tersalah tempat. Bukan ini tempatnya. Takkanlah kawan Sonia hantar ke Masjid yang salah.
Tiba-tiba Elang teringat sesuatu.
Raffi: Sekarang dia masih belum dapat terima aku, Elang. Tapi aku yakin suatu hari nanti dia akan sedar yang aku amat mencintainya. Dia masih tak dapat melupakan teman lelakinya yang dah meninggal.
Setelah memikirkan tentang apa yang Raffi katakan padanya, Elang sedar bahawa selama ini gadis yang dicintai dan mahu dinikahi oleh Raffi adalah Melody. Tanpa membuang masa Elang terus pergi mencari Raffi.

Tetapi sewaktu Elang sampai, Melody dan Raffi telah menikah.





Bersambung dalam Episode 25 pada 8 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 24 pada 7 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 24 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 24 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 24 Part 3

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 25 pada 8 Jun 2011



Raffi berjanji pada Melody bahawa dia akan sentiasa melindungi dan mencintai Melody di bawah hujan yang lebat.

Raffi: Hari ini aku bersumpah, aku akan selalu jadi payung dalam hidup kau. Aku akan lindungi kau dari panas dan hujan yang menyerang kau.
Mel, aku akan selalu...


Melody: Tak payah cakap lagi. Aku dah tahu. Aku dah tahu dari perlakuan kau dan dari sini.

Elang mencari Sonia dan memberitahu Sonia bahawa dia telah terlambat dan Melody telah...
Elang: Sonia ada om..?
Sonia: Elang? kamu kenapa?



Elang: Aku terlambat. Melody dah menikah dengan orang lain. Kenapa semua ini berlaku pada aku, Sonia?

Sementara itu pula, Sonia berasa amat kecewa dengan sikap papanya yang telah menyebabkan Elang terlambat menemui Melody.


Indarto: Tolonglah Sonia. Dengar cakap papa. Jangan buat tindakan yang bodoh. Tolonglah.
Sonia: Saya mencintai Elang. Saya dan Elang dah rapat.
Sonia: Elang datang sebab dia rasa rapat dengan saya. Tapi apa yang papa lakukan? Papa telah memanupulasikan hidup dia. Papa rampas satu-satunya harapan dia untuk bertemu dengan Melody! Saya bukan anak kecil, pa. Saya bukan anak kecil yang bila menangis papa kena beri sesuatu untuk buat saya diam. Bukan! Saya benci pada papa sebab dah buat semua ini dan saya lebih benci pada diri saya sendiri sebab papa buat semua ini kerana papa sayang pada saya. Indarto: Tunggu dulu, sayang. Tolonglah. Jangan buat begini, tolonglah. Semua yang papa buat dah tak boleh ditarik balik. Sonia: Kalau papa mahu saya maafkan papa, bawa saya bertemu Melody. Indarto: Tapi papa tak tahu rumah Melody. Papa memang tak tahu. Sonia: Papa memang tak tahu tapi papa boleh tanya Delon, kan? Indarto: Okey! Okey! Tapi kau tahu, kan? Kalau Elang nak Melody tahu dia ada di sana tentu dia dah buat sejak dulu, tapi dia tak buat. Jadi kau pun kena hargai apa yang Elang dah buat. Sonia: Pa, saya tak tahu kenapa Elang buat begitu. Apa dia nak berkorban atau dia nak Melody bahagia, saya memang tak faham. Tapi satu hal. Melody berhak tahu kalau Elang masih hidup. Kalau papa nak saya maafkan papa, bawa saya jumpa Melody. Bawa saya, pa.


Anggika: Helo?
Indarto: Ibu Anggika, saya cuma nak beritahu Elang ada di rumah saya.
Anggika ternampak bingung pada wajahnya ketika mendapat tahu tentang Elang.
Anggika: Apa?
Indarto: Semalam dia datang dalam keadaan cedera tapi ibu jangan risau. Saya dah minta doktor datang ke rumah untuk merawat dia.
Anggika: Tapi kenapa dia ke rumah awak?
Indarto: Elang datang jumpa Sonia sebab dia terkejut dengan pernikahan Melody. Masalahnya sekarang Sonia minta saya ke rumah Melody.
Anggika: Apa?
Indarto: Sonia memang mencintai Elang. Tapi dia tak sanggup tengok Elang menderita begini. Jadi dia nak tolong bawa Elang ke tempat pernikahan Melody. Ibu tahu, kan? Saya tak boleh tolak permintaan Sonia. Jadi saya minta ibu datang jemput Elang sekarang sebelum saya bawa Melody ke rumah. Tolong bawa Elang ke Kanada sekarang. Saya dan Sonia akan menyusul beberapa hari lagi.
Anggika: Baik, saya akan pergi jemput Elang sekarang juga.


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 25 Part 1


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 25 Part 2


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 25 Part 3

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 26 pada 9 Jun 2011

Sonia: Ingatlah, anak yang didukung Raffi tu anak kau. Apa kau rela anak kau panggil Raffi tu papa? Kenapa aku jatuh cinta pada kau, Elang?

Melody: Mungkin lebih baik aku beritahu Raffi kalau sebenarnya Elang masih hidup.

Elang: Aku tak boleh melupakan kau, Melody. Aku cuma mencintai kau.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 26 pada 9 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 26 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 26 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 26 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 26 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 26 Part 5

Sinopsis ringkas sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 27 pada 10 Jun 2011





Sonia menelefon Elang tetapi menurut pembantu rumah, Elang telah keluar kerana ada majlis di Kelab Pelangi. Sonia pergi ke Kelab Pelangi untuk menemui Elang. Raffi dan rakan-rakannya yang lain sedang bergembira di Kelab Pelangi tetapi Melody cuma duduk di situ melihat mereka. Tiba-tiba Elang menutup mulut Melody dan membawa dia ke tingkat atas secara paksa.

Melody: Kenapa dengan kau ni, Elang? Buat apa kau bawa aku ke sini? Elang tunggu. Kenapa kau.
Elang: Aku nak kau jujur dengan aku. Beritahu aku perasaan kau yang sebenarnya. Cakaplah yang kau mencintai aku. Atau aku akan terjun dari sini. Kau kata yang hubungan kita dah tak bererti lagi. Tapi aku tak percaya, Mel. Aku yakin kau masih mencintai aku. Sekarang semuanya terletak di tangan kau. Kau nak bersikap jujur atau aku terjun. Okey, nampaknya kau dah buat keputusan.






Melody risau tentang Elang yang begitu nekad untuk terjun dari situ lalu menjerit minta Elang tunggu. Bersambung dalam Episode 28 pada 13 Jun 2011 pada waktu yang sama. Sekian kemas kini untuk kali ini.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 27 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 27 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 27 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 27 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 27 Part 5

Sinopsis ringkas Episode 28 pada 13 Jun 2011

Elang yang masih begitu mencintai Melody pergi menemui Melody dan terus memaksa Melody dan berjanji tidak akan melepaskan Melody sebelum dia menyatakan cintanya pada Elang tetapi Melody dengan tegas mengusir Elang dari situ dan berkata:

Elang: Aku tak akan lepaskan kau sebelum kau cakap yang kau memang mencintai aku.
Melody: Hari dah malam. Kau tak sepatutnya berada di sini bersama dengan isteri orang lain.

Melody terkejut melihat banyak mainan di kamar Raya apalagi neneknya memberitahu Melody bahawa semua mainan itu adalah kiriman daripada Elang,

Melody: Banyaknya mainan. Siapa yang beri nek.
Fatima: Semua ini daripada papa Raya.

Delon mberitahu Anjar bahawa dia pasti akan menjadikan Sonia miliknya dan Anjar tersenyum mendengar kata-kata yang dikeluarkan Delon.

Delon: Sonia akan jadi milik aku, pa.

Melodi mulai merasa gundah karena merasakan perasaan hatinya terhadap Raffi mulai berubah sedikit demi sedikit.

Elang mengancam akan pergi meninggalkan rumah jika Anggika terus menerus mencampuri semua urusannya.

Melodi shock mendapati Raya yang terjatuh menangis diatas lantai, Elang yang sedang berada diluar, kaget ketika mendengar tangisan tersebut.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 28 pada 13 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 28 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 28 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 28 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 28 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 28 Part 5

Episode 29

Di hadapan Sonia, Elang menumpahkan semua perasaannya terhadap Melody, perasaan betapa dia ingin datang dan membawa Melody dari kehidupan Raffii. Padahal, Sonia sendiri sedih karena perasaan dia terhadap Elang juga sama, dia sangat mencintai Elang.

Salah seorang anak buah Anggika melaporkan kepada Anggika bahwa mereka telah mengetahui tempat persembunyian Melody.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 29 pada 14 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 29 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 29 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 29 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 29 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 29 Part 5

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 30 pada 15 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 30 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 30 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 30 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 30 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 30 Part 5


Episode 31

Anggika mengingatkan Elang untuk melupakan Melody karena dia telah membuat perasaan Melody ke Elang hilang. Raffi bertanya dengan cemas tentang keberadaan Melody karena Melody belum kembali.

Anggika kaget karena Raffi ternyata belum mengetahui hubungan antara Melody dengan Elang. Dia bertekad segera memberitahukannya.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 31 pada 16 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 31 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 31 Part 2


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 31 Part 3


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 31 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 31 Part 5



Episode 32

Elang bertemu dengan Raffi dan Melody ketika di rumah sakit. Elang tampak kaku dan menganggap Melody tidak ada. Melody pun terlihat kaku dan bingung.

Ketika Melody dan Elang di dalam mobil pun, mereka tidak saling bicara. Melodi makin terlihat bingung dengan sikap Elang yang seolah menganggap dirinya tidak ada.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 32 pada 17 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 32 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 32 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 32 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 32 Part 4

Episode 33,

Elang meminta Melody dan Raffi untuk datang ke acara pernikahannya dengan Sonia. Namun Melody tidak datang ke pernikahan Elang.

Sementara itu, melalui wartawan, saat acara persiapan pernikahan, Elang meminta agar Melody menghentikan acara pernikahannya dengan Raffi. Melody tampak shock dengan pernyataan Elang.

Sonia diculik oleh Delon saat sedang di masjid. Semua orang panik, Elang pun pergi mencari Sonia dan berharap tidak terjadi apa-apa dengan Sonia.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 33

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 33 pada 20 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 33 Part 1


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 33 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 33 Part 3


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 33 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 34 pada 21 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 34 Part 1


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 34 Part 2


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 34 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 34 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 34 Part 5

Episode 35

Sonia merasa lega ketika Elang berhasil datang dan membebaskan dirinya dari sekapan Delon. Sonia segera memeluk Elang sambil menangis.

Raffi menangis seorang diri sambil duduk di jalan. Wajahnya tampak murung dan sedih. Teman-teman Raffi akhirnya datang dan berusaha menghiburnya.

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 35 pada 22 Jun 2011

Sambungan kisah sinetron Cinta MelodyEpisode 35 Part 1


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 35 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 35 Part 3a

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 35 Part 3b


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 35 Part 4

Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 35 Part 5


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 36 (Episode Akhir) pada 23 Jun 2011


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 36 Part 1


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 36 Part 2


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 36 Part 3


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 36 Part 4


Sambungan kisah sinetron Cinta Melody Episode 36 Part 5

Sinopsis Cinta Melody Episode 36 (Episode Akhir)

Saat Melody dan Raffi berada di hotel, Raffi meminta dua kunci kamar untuk mereka. Melody menanyakan soal pemesanan dua kamar tersebut, Raffi menjelaskan bahwa mereka sedang tidak ada di rumah, jadi mereka tidak harus pura-pura tidur dalam satu kamar.

Sementara itu, Sonia mengatakan pada Anggika, bahwa dirinya tidak mau menikahi Elang. Namun Anggika berusaha membujuk Sonia kembali. Sonia hanya diam dan tidak berkata apa-apa.


Sinopsis ringkas sinetron Cinta Melody Episode Akhir (Episode 36)


Elang berlinangan air mata terkenang semula tentang Melody:
Melody: Aku tak mahu kehilangan Raffi, aku tak mahu kehilangan suami aku, Lang..
Melody: Lang, Raffi pasti akan selamat kan?



Anggika menelefon Fajar untuk memberitahu Fajar rahsia yang dia telah simpan selama ini.

Melody menemani Raffi di rumah sakit hingga dia sedar.


Suara hati Raffi: Apakah kamu menangis untuk aku, Mel. Apakah semalaman kamu terus berada di samping aku?
Raffi menyentuh Melody dan Melody terjaga.
Melody: Raffi... kamu dah sedar? Syukurlah. Tunggu kejap, aku panggilkan dokor ya.
Melody memberitahu doktor yang waktu itu berada di luar bahawa suaminya telah sedar.
Doktor: Oh ya? Saya periksa dulu.
Melody bertemu dengan Elang di rumah sakit
Melody: Elang, Raffi dah sedar dan dia selamat.




Elang: Aku turut senang mendengarnya, Mel. Ada sesuatu yang hendak aku jelaskan pada kamu, Mel. Tentang papa kamu. Sebenarnya dia belum meninggal, Mel.
Melody: Apa?
Elang: Pada malam waktu kemalangan itu berlaku, papa kamu tak meninggal. Dia cuma hilang ingatan dan dia adalah Pak Fajar.

Nenek Melody juga memberitahu Melody bahawa Anggika telah menceritakan pada Fajar semua rahsia yang selama ini dia simpan. Setahun yang lalu Hanny juga pernah berkata telah menceritakan bahawa Fajar adalah papa Melody.
Fatima: Kami juga mengalami malam yang penuh konflik.Semalam Anggika menghubungi Fajar dan dia menceritakan semua yang disimpannya selama ini. Setahun yang lalu Hanny menceritakan yang Fajar adalah papa kamu.

Elang: Setelah Pak Fajar menemui nenek, segala ingatan Pak Fajar telah kembali.
Fajar: Elang, jangan lagi panggil papa dengan panggilan Pak Fajar. kerana pada papa, awak adalah anak papa buat selamanya.




Melody: Papa... saya sama sekali tidak menyangka bahawa saya akan bertemu dengan papa lagi. Seandainya mama masih hidup, dia pasti akan berasa sangat gembira mendapat tahu papa masih hidup.
Fajar: Sejak dulu lagi papa dapat merasakan ada ikatan batin dengan kamu, nak. Ternyata perasaan papa selama ini tak salah. Kamu memang putri papa. Melody, hari ini adalah hari yang paling bahagia untuk papa.
(Fajar memberitahu Melody bahawa hari itu merupakan hari yang paling bahagia untuknya kerana mereka sekeluarga dapat berkumpul semula. Fajar kemudian memeluk Elang dan Melody)
Doktor memeriksa Raffi dan Raffi diberitahu bahawa dia sudah semakin sembuh dan juga berkata padanya bahawa selama dia tidak sedarkan diri, Melody telah menemaninya.
Kemudian, Elang masuk bersama-sama dengan Melody untuk menjenguk Raffi.





Elang menyatukan Raffi dan Melody. Elang beredar dari situ dan dia cuma berdiam diri apabila mendengar Melody memberitahu Raffi...
Melody: Aku cinta sama kamu, Raff..
Raffi: Aku juga cinta sama kamu, Mel.






- Selesai -

source: (Thank you and credits to
http://www.mdentertainment.net/
Astro Ria 104
Indosiar
http://id.wikipedia.org/
sebuahkisahlagi Channel
megabaru Channel
and all sources for the information and pictures)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar